Close
Makan Malam dengan Sate Taichan Senayan Yogya
sate taichan senayan yogya

Makan Malam dengan Sate Taichan Senayan Yogya

Sekarang kalau ngidam sate taichan enggak perlu nunggu bisa pergi ke Senayan.

“Aku nanti mau ke Pasar Beringharjo ah…”

“Mau ngapain, Mba?”

“Mau beli mukena buat di rumah.”

“Emang buka sampai malam?”

“Sejak bulan April, Pasar Beringharjo buka sampai jam 9 malam.”

“Yaudah, ikut deh. Sekalian nanti beli makan yuk.”

“Makan apa ya?”

“Sate Taichan, mau nggak?”

“Mau!”

Kamu sudah pernah mencicipi sate taichan belum? Konon, sate ini tercipta karena ketidaksengajaan. Dilansir dari Kompas.com, bermula dari pelanggan yang notabene adalah orang Jepang berceloteh Taichan dan mengajari penjual sate dengan mengolah sate dengan cara unik. Jeng…jeng… kemudian jadilah sate taichan yang eksis di mana-mana.

Sate taichan ini berbeda dengan sate biasanya. Umumnya sate itu warnanya keruh karena bumbunya dicampur dengan kecap. Selain itu bukan daging semua, biasanya ada campuran lemak, jeroan dan lainnya. Taichan ini warnanya putih gitu, karena isinya daging ayam. Benar-benar daging tanpa lemak. Sebelum dibakar, daging hanya dibumbui garam, jeruk nipis dan penyedap rasa. Hmm… jadi enggak sabar buat makan malam. 😀

Setelah selesai belanja di Pasar Berinharjo, saya dan Ayi langsung ngacir ke Sate Taichan Senayan. Lokasinya kalau kamu dari arah utara atau Jogjatronik Mall tinggal ikuti jalan lalu perempatan Pojok Beteng Wetan itu belok ke kiri. Laju motor atau mobilnya pelan-pelan saja sampai nemu kaki lima yang parkiran motornya berderet. 😀

suasana di sate taichan senayan
suasana di sate taichan senayan

Sebenarnya cukup mudah buat menemukan lapak Sate Taichan ini karena dari kejauhan sudah kelihatan saking mencolok dan suasananya yang ramai. Waktu itu sudah sekitar jam 9 malam gitu, tetapi masih saja ramai. Meja dan kursi masih banyak yang terisi, terpaksa deh saya harus menunggu sampai ada yang kosong.

menu sate taichan senayan
menu sate taichan senayan

Sementara Ayi mencari meja yang kosong, saya memesan sekalian membayar. Pilihan menunya ada yang campur, ada yang daging aja, ada yang sate kulit. Saya memesan sate taichan yang daging semua. Ini menu favorit saya kalau sedang makan di sini. Sebelumnya saya pernah mencicipi sate kulit dan ternyata biasa saja. Teksturnya renyah sih dan rasanya gurih-asin, seperti keripik kulit pada umumnya. Saya agak repot saat memakannya karena lengket banget dengan tusuk satenya.

Buat karbonya bisa memilih lontong atau nasi putih. Saya memesan nasi putih sedangkan Ayi memesan satu porsi lonong. Ternyata cocok juga sate taichan ini kalau dimakan bareng dengan sate taichan. Saya agak sedih waktu terakhir kali makan di sana. Karena mungkin nasi putih sudah lama tersaji jadi sudah tidak hangat lagi dan begitu dimakan teksturnya agak kering dan keras. Sayang sekali. 🙁

sate taichan senayan
sate taichan senayan

Kalau sate taichannya sendiri, rasanya asinnya pas. Benar-benar daging dengan potongan yang enggak kecil-kecil amat dan teksturnya enggak keras. Sambalnya lumayan pedas. Kalau enggak doyan pedas, hati-hati perutnya panas ya. Sate taichan senayan royal banget kasih bawang gorengnya. Saya suka sekali. Karena apapun makanannya kalau dimakan bareng bawang goreng tuh rasanya jadi makin gurih dan sedap. Apalagi kalau empuknya sate taichan ini dilumuri sambal dengan taburan bawang goreng dan dimakan bersamaan dengan lontong atau nasi. Siapa yang akan mau nolak kalau disuapin? (yang jelas bukan saya sih. :p )

Saya bosan minum air putih terus. Sekali-kali saya ingin pesan thai tea yang kata Ayi lumayan enak. Kalau Ayi pesan thai green tea. Saat disajikan dan diantar ke meja, kombinasi warnanya cantik banget. Saya jadi enggak tega buat ngaduk. Tehnya enak kok, murah lagi. Rasanya enggak kalah sama thai tea yang dijual di mall.

Kalau kamu juga penasaran dan ingin nyobain makan di sana, kamu bisa datang mulai jam 5 sore dan tutup sampai sekitar jam 12 malam. Jaga-jaga aja kalau kesana jangan mepet jam tutup karena khawatirnya stock sudah habis. Ohya, kalau kesana mending hindari jam-jam makan malam deh soalnya pasti ramai dan kemungkinan kecil banget kamu kebagian meja kursi yang masih kosong. Kalau sedang beruntung, pas makan di sana ditemani senandung merdu dari musisi jalanan.

 

 

 


Rating :
Aksesibilitas — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Harga — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Kebersihan — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (10/10)
Rasa — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Suasana — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Pelayanan — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Skor : 8,8/10

“Disclaimer : Tulisan ini semata-mata untuk berbagi informasi dengan pembaca. Untuk penilaiannya subyektif berdasarkan sudut pandang penulis. 🙂 “

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *