Close
Kopi Yuk Dulu Guyon Receh Kemudian
kopi yuk dulu guyon receh kemudian

Kopi Yuk Dulu Guyon Receh Kemudian

Kopi.. kopi apa yang bikin ketawa? ~

Ngopi ayuk sore ini sama Pak Thom juga.
Ajak yang mau ikut yah.

Rencananya saya hari ini pulang kerja sekitar pukul 7 malam lebih dikit, lalu nyobain wahana roller coaster Transmart bersama Dinka dan Mufi. Karena suatu hal, kami terpaksa menunda untuk main bareng malam ini. Kemudian saya mengiakan ajakan Ririn buat kongko di Kopi Yuk bersama Kulinarian dan eks-Kulinarian.

Kebetulan sekali Kopi Yuk ini adalah kedai kopi milik Mas Radit, dia rekan kerja saya di Kulina sebelum memutuskan resign. Lalu memilih jalan hidup untuk bekerja tidak terikat. Tak berapa lama terdengar kabar bahwa ia membuka kedai kopi di Taman Kuliner Condong Catur. Sebuah ruko pun disulap demikian rupa, ia mengelolanya bersama seorang teman. Meskipun kedainya tidak besar-besar amat tetapi cukup nyaman kok buat kongko.

Setelah memarkir sepeda, saya menyusul bergabung dengan Koh Albert dan Pak Thomas yang masing-masing sudah menghabiskan seporsi mie ayam. Lalu saya juga melihat Ririn yang terlihat sedang berjuang keras untuk menghabiskan mie yang di hadapannya. Sedangkan Mba Jay agak galau pesan mie atau tidak.

Saya pun memutuskan buat pesan kopi tubruk susu saja setelah ikut galau pesan mie ayam atau tidak. Ngakunya masih kenyang, tetapi martabak manis yang ada di meja pun habis saya embat. 😀
Ohya, di sini yang statusnya eks-Kulinarian enggak cuma Mas Radit, ada Ririn dan Mba Jay.

“Hayo, kamu harus habisin mie ayamnya. Kalau habis nanti aku bayarin.” kata Pak Thomas.

Ririn hanya nyengir sambil mengulum mie helai demi helai.

“Kamu kan sekarang freelance, pasti duitnya pas-pas an. Jadi habisin mie ayamnya, lumayan hemat kan.” guyon Pak Thomas.

Saya ikut terbahak-bahak gara-gara Ririn dijadikan sebagai bahan perundungan. Alasannya sederhana, dia sering mengalami masalah dengan pencernaannya. Penyebabnya macam-macam, seperti makan yang kurang teratur, nafsu makan yang sering hilang karena pikiran.

“Bagaimana kalau kamu bekerja di Mylanta aja? Sebagai tester setiap mau ada produk baru.” usul Koh Albert.

“Hahaha.. Ririn jadi tikus putihnya mereka.” sahut saya.

Di depan kedai kopi itu, enam orang tertawa terbahak-bahak. Ramalan saya ada yang tertawa bahagia. Ada pula yang tertawa untuk menghibur diri, Ada juga yang menertawakan hidupnya yang miris.

“Mba Jay habis resign mau kemana?” tanya Pak Thomas.

“Belum tahu sih, masak mau balikan sama Kulina?” jawab Mba Jay.

“Jangan, kamu enggak akan kuat. Biar kami saja.” jawab Pak Thomas disusul Albert dan Saya hampir serempak.

Tawa kami pun kembali pecah. Saya terpaksa berhenti menyeruput Kopi Arabika Tubruk Susu supaya tidak muncrat kemana-mana. Guyon receh ini salah satu cara biar tetap waras setelah duduk menghadap laptop selama 8 jam –bahkan bisa lebih– sambil menyandang status sebagai PNS alias Pegawai Negeri Startup. Menurut saya, orang yang memilih bekerja di startup adalah orang gila.

Kerja di startup itu enggak seenak yang dilihat, setiap hari menghadapi ketidakpastian. Orang yang bisa maju selama kerja di startup adalah benar-benar pilihan. Pasti mentalnya bukan selevel baja lagi, tetapi sudah mencapai level dewanya baja.

Di balik itu semua tetap ada hal-hal yang menyenangkan kok, ya seperti teman-teman kerja yang seru. Salute untuk mereka yang belum menyerah dan masih semangat menjalankan roda kehidupan startup yang levelnya masih jauh di bawah perusahaan besar yang menyandang status kuda bertanduk berlian alias unicorn. 🙂

Kopi Yuk Jogja
quote ala barista Kopi Yuk

“Bergerak, adalah cara termudah untuk idup lebih sehat.”

Uh, tulisan yang dicantumkan Mas Barista kali ini cukup relevan dengan obrolan kami malam ini. Sebagian dari kami sedang menjalani sesuatu yang telah direncanakan. Sebagian lain sedang menyusun rencana untuk terus bergerak demi hidup yang lebih sehat –secara mental dan finansial. Asyik! 😀

Itu interpretasi dari sudut pandang saya lho. Kalau kamu menangkapnya beda ya, terserah. Bebas dan enggak akan dipungut biaya. :p
Senangnya kongko di Kopi Yuk adalah barista akan mencorat-coret pada gelas kertas dan kadang tulisannya pas dengan realita hidup yang sedang dihadapi. Seolah-olah ia bisa membaca pikiran. Padahal mah si Barista ngarang bebas saat nulis.

kopi yuk jogja
kalimat penyemangat yang ditulis Barista Kopi Yuk

Misalnya, kalimat penyemangat di atas pada gelas Cappuccino –bukan cappucino cincau ya– pesanan saya pada Sabtu pagi beberapa minggu lalu. Rasanya jadi lebih semangat untuk bangun lebih pagi. Saya bisa melakukan apapun yang bikin hati gembira. Termasuk ngopi cantik di Kopi Yuk. Ada diskon 4ribu rupiah cuy kalau ngopi pagi di sana. Promo ini berlaku sampai waktu yang tidak ditentukan ya. 😀

Saya ini sebenarnya doyan minum kopi sejak masih duduk di bangku sekolah menengah. Seringnya minum kopi tubruk bikinan Ibu atau Nenek di rumah. Kalau enggak gitu, saya suka nyeduh kopi sachet. Setelah asam lambung menyerang, kebiasaan itu pun terpaksa saya hentikan dan beralih ke teh.

Buat kamu yang enggak begitu suka minum pahitnya kopi bisa pesan kopi tubruk susu. Kental manis bisa menyeimbangkan pahitnya kopi. Kali ini saya memilih kopi arabika. Saat menyeduh, ada sensasi asamnya gitu yang nyempil di tengah manisnya kopi. Sayangnya saya lupa untuk memotret daftar menu di Kopi Yuk. Kamu bisa google-ing kalau igin tahu.

Harganya pun enggak terlalu menguras kantong kok. Mulai 7ribuan per gelas, kita bisa minum kopi di sini. Kalau kesini sendirian dan enggak ada teman buat guyon receh, kamu bisa meminjam buku-buku yang tertata rapi di belik meja bar Kopi Yuk supaya hidupnya enggak pahit-pahit amat. 😀

 

 

 

 

 


Rating :
Aksesibilitas — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Harga — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Kebersihan — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Rasa — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Suasana — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Pelayanan — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (10/10)
Skor : 9/10

“Disclaimer : Tulisan ini semata-mata untuk berbagi informasi dengan pembaca. Untuk penilaiannya subyektif berdasarkan sudut pandang penulis. 🙂 “

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *