Close
Bersilaturahmi ke Keluarga Khong Guan Semarang

Bersilaturahmi ke Keluarga Khong Guan Semarang

Saingannya Keluarga Cemara neh..

Keluarga Khong Guan nggak kalah melegenda dari Keluarga Cemara. Sebab Keluarga Khong Guan nggak cuma jadi bahan bercanda di media sosial soal ayah sekaligus suami yang hilang dan belum kembali hingga ratusan purnama bahkan lebih. Keluarga Khong Guan juga seperti Gunung Merapi yang menyimpan misteri.

Jadi untuk memecahkan teka-teki silang soal kepala keluarga yang menghilang itu, Mbak Mel mengajak saya dan mbak Jay buat mampir ke Nissin Cafe & Emporium Semarang. Iya, di sana lah keluarga Khong Guan tinggal dengan segala sejarah dan kenangannya. Hihi. Bercandaaaa!

Lagi-lagi Mbak Mel mengajak kami berkunjung ke rumah keluarga Khong Guan karena penasaran. Katanya sih bagus, apakah iya betulan bagus?

Nissin Cafe & Emporium ini ada di Semarang, tepatnya ada di tepi Jalan Raya Semarang – Salatiga. Bila kamu melakukan perjalanan dari Semarang ke Yogyakarta/Salatiga/Solo lewat ungaran (tidak lewat tol) maka akan melihat kaleng raksasa keluarga Nissin. Ya wes itu tempatnya. Pelan-pelan saja jikalau telah melihat kaleng raksasa supaya nggak keblablasan karena agak repot untuk putar balik –bila kamu datang dari arah Semarang.

Ada apa saja sih di Nissin Cafe & Emporium itu? Banyak. Selain restoran dan pusat oleh-oleh yang menjual produk Nissin, ada museumnya pula lho. Bangunan museum ada di belakang restoran utama. Ikuti petunjuk arahnya saja.

Di sepanjang jalur menuju museum, banyak banget disediakan spot buat foto berupa gambar di dinding. Hasil fotonya tuh seolah bikin pengunjung nampak menyatu dengan gambar ikonik yang terpajang di kemasan produk-produk Nissin. Kalau kamu doyan swafoto pasti girang. Sayangnya saya tidak masuk dalam golongan itu. Masuk ke museum nggak dikenakan tarif sama sekali alias gratis. Bahkan isi buku tamu pun enggak.

Museum Khong Guan ada di lantai satu dan dua. Lumayan lah di sini jadi tau mesin kuno yang pernah dipakai untuk produksi biskuit yang melegenda itu. Selain itu juga jadi tau sejarah biskuit. Begini penjelasan singkat tentang sejarah biskuit…

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Koleksi museum di Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Masyarakat di seluruh dunia familiar dengan biskuit. Istilah ‘biskuit’ diturunkan dari bahasa latin yang artinya ‘dimasak dua kali’ dan umumnya berbahan utama dari tepung gandum yang diolah dengan proses pemanggangan.

Makanan ini ternyata sudah ada sejak zaman kekaisaran Romawi. Biskuit digunakan sebagai bekal bahkan ada yang menjadikannya sebagai bahan makanan pokok bagi pelaut-pelaut Eropa dan Amerika selama berabad-abad. Sebab biskuit ini tahan dalam segala kondisi, tidak mudah basi atau rusak.

Seiring berkembangnya teknologi pangan, biskuit mulai banyak variannya dan tentunya dikombinasikan dengan banyak bahan makanan lain seperti mentega, telur, susu, gula coklat dan sebagainya.

Lanjut ke isi museum Khong Guan ya. Di sana selain dipamerkan mesin-mesin pembuat segala macam biskuit hingga wafer, ada penjelasan mengenai perkembangan keluarga besar Nissin dari tahun ke tahun. Saya paling demen dengan koleksi di lantai dua. Ada display produk dari Nissin berbagai ukuran. Lucu deh…

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Mbak Jay dan Mbak Mel. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Museum. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Museum. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Saya pun baru tau bahwa produk Nissin itu banyak sekali. Usai puas melihat-lihat koleksi museum, kami bergeser ke lantai tiga yang ternyata ada restorannya. Di sana disediakan lift jadi nggak capek naik turun tangga. Namun, bila kamu ingin jalan kaki lewat tangga sekalian olahraga, bisaa.

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Restorannya cukup luas dengan jendela kaca yang loooos sehingga bisa duduk santai sembari melihat pemandangan di luar. Cocok banget buat tempat santai dan rehat sejenak biar nggak capek nyetir. Hal terpenting lainnya adalah kamar mandinya lumayan banyak dan kering dan bersih.

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Duh, enak banget kan santuy di sini sambil gibah eh baca buku. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Saya memesan Green Juice. Mbak Jay juga, sementara Mbak Mel pesan Guava Juice dan Kwetiau Beef dan Nissin Risoles. Green Juice ini adalah campuran dari sayur (kalau nggak salah sawi), nanas, dan lemon. Gimana rasanya? Nggak berasa sayurnya, tertutup oleh asam manisnya nanas dan lemon. Segar dan enak, saya suka banget.

Kwetiau dan risolesnya lebih enak lagi. Tekstur kwetiaunya pas, nggak lembek juga nggak terlalu kenyal. Bumbunya pun pas, manis-manis gurih gimana gitu. Kurang irisan rawit doang nih. Sungguh, rasanya di luar ekspektasi saya.

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Green Juice. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Nissin Risoles. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Kwetiau Beef. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Kwetiau Beef. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

 

Tau sendiri kan kalau biasanya makanan di restoran gede itu biasanya kalah enak sama panganan kaki lima atau warung biasa. Hahaha. Kali ini wort it lah dengan harganya. Begitu kenyang, saya jadi sedikit mengantuk.

Saya bersandar di sofa dan rasanya nyaman. Ada yang kurang nih, yaitu buku. Di sini cocok banget dipakai santai, makan, lalu baca buku. Kebetulan situasi restoran saat itu sepi.

Nissin Cafe & Emporium ini bisa banget dijadikan referensi tempat untuk hangout bareng keluarga maupun teman-teman untuk daerah Semarang dan sekitarnya. Namun tidak untuk me time. Kurang cocok, woy! 😀

 

Nissin Cafe & Emporium Semarang. Dokumentasi pribadi Rizky Almira
Bajak meja makannya keluarga Khong Guan. Dokumentasi pribadi Rizky Almira

4 thoughts on “Bersilaturahmi ke Keluarga Khong Guan Semarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *