Mengaso di Il Tempo Del Gelato

Mencecap es krim Italia di Yogyakarta.

Kalau melewati Jalan Prawirotaman, mengingatkan saya akan sebuah jalan di Pulau Dewata. Di Poppies Lane –gang kecil yang berada di seberang Pantai Kuta–, di mana penginapan, kedai sampai bar berjejalan di tepi jalan.

Ohya, di ujung Jalan Prawirotaman ke arah Jalan Sisingamangaraja ada kedai Gelato yang cukup terkenal di Yogyakarta.

Sebelumnya pernah mau mampir kesini tapi nggak jadi karena nggak kebagian tempat parkir akhirnya berputar ke arah Jalan Kolonel Sugiyono dan saat tiba kembali parkirnya masih penuh juga.

“Udah kapan-kapan aja beli es krimnya, nyobain yang ada di Jalan Kaliurang aja lebih luas.” kata Fajrina menenangkan.

Pada kesempatan lain, akhirnya berhasil memarkir mobil agak jauh dari Il Tempo Del Gelato dan mengharuskan saya dan Fajrina –partner untuk makan dan jajan– jalan kaki di bawah matahari yang super terik.

Sebelum memilih rasa Gelato, kita harus membeli kupon di kasir. Bisa memilih mau disajikan ke cup atau cone. Saat itu saya memilih cup karena lebih praktis apabila untuk dimakan berdua. Harga Gelato per cup mulai dari Rp 20,000 dengan 2 scoop pilihan rasa.

Tipsnya, jangan pernah malu untuk menanyakan menu atau rasa apa yang best seller atau signature menu dari sebuah tempat makan atau kedai lainnya.

“Mau apa kamu? Aku mau yang Mint ..” tanya saya pada Fajrina.

“Umm, apa ya.. aku mau yang Vanila itu deh” jawab Fajrina sambil menunjuk-nunjuk pada etalase.

Pada suapan pertama, saya mencecap Gelato Mint. Hmm, enak! Lalu suapan kedua, saya memadu antara Mint dan Vanilanya. Mmm.. Lebih enak! Perpaduan Gelato Mint dan Vanila –susah namanya, begitu Fajrina menyebutnya– ini cocok di lidah saya karena rasanya tak terlalu manis dan ada sensasi dingin dari Mint.

Gelato ini begitu lumer di lidah. Cocok untuk membebaskan diri dari cuaca panas meskipun hanya sementara. Haha. Sayangnya Gelato ini mudah cair, jadi harus menjilat cepat-cepat kalau tidak ingin lenyap. 😀

Suasana cukup riuh, pengunjung silih berganti. Menurut saya tempat ini kurang cocok untuk kamu yang ingin duduk berlama-lama. Di sini juga disediakan air putih, lumayan untuk menetralkan lidah apabila mulai enek dengan bualan gebetan, eh.. gelato! 😀

Jangan khawatir kalau kebelet pipis, karena di kedai ini juga tersedia kamar mandi –penting banget ya.

Dari sekian kedai Gelato yang tumbuh subur bak jamur, saya baru mencoba 2 tempat saja, di sini dan di Cono Gelateria. Kalau dari segi harga, Il Tempo Del Gelato lebih hemat karena hanya dengan Rp 20,000 bisa memilih lebih dari 1 rasa –maksimal 2 rasa per cup. Nah, kalau di  Cono Gelateria, harganya mulai Rp 15,000 per rasa. 🙂

Kalau soal interior, biarkan Fajrina yang berbicara. Kedai ini mengusung konsep industrial dan bagus-bagus saja. Menurut Fajrina, konsep ini bagus namun lebih cocok dibangun di wilayah yang sejuk karena tidak akan membuang energi cukup banyak dari pemasangan pendingin ruangan demi menyamankan kami para pengunjung.

Lalu jarak antara perabot –kursi dan meja pengunjung– kurang dari standar jadi apabila kedai sedang penuh maka ruang gerak pelanggan jadi lebih sempit. Mungkin karena lahan terbatas juga kali ya.

Tantangannya hanya satu yakni agak susah mencari parkir. Kalau bawa kendaraan seperti sepeda motor sih nggak akan seribet bawa kendaraan roda empat ya.

Saya kasih tips nih, parkirnya agak jauh di ujung jalan –itupun kalau masih ada yang kosong. Atau kamu bisa memarkir di halaman masjid yang lokasinya tepat di seberang ujung jalan tadi. :-p

Apakah saya ingin kembali kesana? Mungkin iya apabila ada tamu dari luar Yogyakarta, namun saya dan Fajrina lebih tertarik untuk ke kedai Il Tempo Del Gelato yang ada di Jalan Kaliurang karena tempatnya yang lebih luas sehingga lebih leluasa. 🙂