Close
Mencecap Masakan Rumahan di Legit, Resto Bernuansa Kebun
salah satu menu andalan Legit Resto, Salem Suwir Pandan. Foto oleh penulis

Mencecap Masakan Rumahan di Legit, Resto Bernuansa Kebun

Singgah untuk Brunch di tempat makan yang mengangkat konsep kebun.

“Temani aku yuk, tapi nggak tahu harus kemana. Pokoknya yang enak buat duduk berlama-lama.” ajak Fajrina.

Saya yang sedang merebah di ranjang dan berusaha keras mengumpulkan semangat untuk bangun . Alih-alih bergegas, justru hanyut dalam lamun.

“Kemana ya?” pikir saya.

Sebenarnya kalau tinggal di Yogyakarta nggak perlu khawatir bingung nyari tempat buat sekedar kongko atau numpang ngerjain sesuatu dengan suasana yang berbeda. Karena saking banyak pilihan justru membuat bingung memutuskan mau kemana (atau ini hanya saya? haha).

“Bagus ya..” Fajrina mengirim post foto di DM Instagram beberapa pekan lalu.

Lantas teringat foto-foto yang dikirim tersebut, saya langsung mencetuskan ide untuk brunch di Legit Resto. Sayangnya ketika sampai di lokasi, rumah makan tersebut belum buka. Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan laju mobil sekedar membunuh waktu.

“Oh, ternyata The Crabbys di sini..” ujar Fajrina.

“Wah, ada Ivy Coffee juga” tambahnya.

Kadang kesasar ada baiknya sih, kita dikejutkan dengan penemuan destinasi baru yang menarik. 🙂

Setelah parkir, kami menjadi pengunjung pertama Legit Resto. Harumnya aroma lauk-pauk yang ada di etalase membuat saya menelan ludah. Di sini, kamu bisa memilih nasi merah atau nasi putih dengan pilihan porsi 1/2 atau penuh. Saya memesan 1/2 porsi saja sudah banyak. Untuk laukpun juga tersedia pilihan 1/2 porsi atau penuh.

Apabila dilihat sepintas harganya memang cukup mahal sih untuk kalangan anak kos seperti sayahahaha. Namun apabila makan berdua, harganya masih terjangkau lah. Tipsnya, kamu bisa memesan nasi putih atau nasi merah 1/2 porsi untuk berdua. Lalu lauknya pesan 1/2 porsi untuk 2 macam. Kalau ditotal nggak terlalu mahal juga jatuhnya. 🙂

salah satu menu andalan Legit Resto, Salem Suwir Pandan. Foto oleh penulis

Waktu itu saya memesan 1/2 porsi nasi putih dan Salem Suwir Pandan, sedangkan Fajrina memesan 1/2 porsi nasi merah dan Lidah Sapi Bumbu Pedas (semuanya benar-benar 1/2 porsi). Sebenarnya bisa memesan menu paket, nasi bla-bla atau lainnya. Namun kami memilih memesan Ala Carte dan ketika Fajrina ingin memesan sayur, ternyata belum siap. Sedih deh..

Dari segi rasa, semua lauk yang kami coba rasanya sesuai dengan harganya. Masakannya rumahan banget. Sebagian besar berbumbu pedas sih, namun level pedasnya nggak asal jadi masih bisa dinikmati makanannya.

Kalau suasana tempatnya, karena kami penyuka yang hijau-hijau alias tanaman yang rimbun. Cukup lumayan lah untuk mencari suasana baru. Setiap meja juga disediakan stopkontak atau colokan jadi nggak perlu khawatir device akan lowbat lalu kamu mati gaya.

Kami memilih duduk di bangunan yang ramah untuk perokok –meskipun kami berdua bukan perokok. Tempatnya dikelilingi tanaman yang rimbun. Kekurangannya, karena kami datang pada siang hari jadi hawanya kurang adem ya, apalagi lampu-lampu dinyalakan menambah suasana terasa panas –dan kurang ramah lingkungan 🙁 . Selain itu sebagian meja tidak bisa dipakai apabila cuaca sedang hujan.

Bonusnya, bisa foto OOTD dengan latar tamanan yang rimbun. Selain itu, kamar mandinya cukup bersih. Lalu ada Mushola jadi kamu nggak perlu bingung mau ibadah —yah, meskipun mukena seadanya. Karena ruang tempat kami makan tidak terlalu luas, jadi kami bisa mendengar percakapan meja sebelah. Sebenarnya kami nggak ada niat untuk nguping sih, tetapi telinga kami bisa mendengar meskipun sudah berusaha mengalihkan perhatian. Haha. Meskipun hanya mendengar, kami bisa ikut membayangkan kehidupan percintaan 2 mahasiswi yang penuh drama itu. Ups..

 


Rating :
Aksesibilitas — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Harga — ♥♥♥♥♥♥ (6/10)
Fasilitas — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Rasa — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Suasana — ♥♥♥♥♥♥♥♥ (8/10)
Pelayanan — ♥♥♥♥♥♥♥♥♥ (9/10)
Skor : 7,8/10

“Disclaimer : Tulisan ini semata-mata untuk berbagi informasi dengan pembaca. Untuk penilaiannya subyektif berdasarkan sudut pandang penulis. 🙂 “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *