Karena Janji Jiwa lebih nyata daripada janji-janji manisnya
“Coba fotoin sekali lagi, Sis!” pinta Bawor.
“Buset, tadi kayaknya ada yang bilang malu difoto deh!” goda saya.
Bawor mulai berpose dengan malu-malu kucing di salah satu sudut kafe Janji Jiwa. Mulanya saya nggak ada niat untuk memotretnya, tiba-tiba nyeletuk nyuruh Bawor bergaya. Setelah lihat hasilnya, ia pun ketagihan saya potret. Desain interior Janji Jiwa yang berkonsep minimalis menjadikannya masuk ke daftar kafe instagramable di Blitar dan mendukung banget kalau dijadikan tempat untuk foto-foto –demi feed instagram.
Janji Jiwa ini bisa dibilang pendatang baru di Blitar, baru dibuka awal bulan Juli lalu. Kafe ini beralamat di Jalan Dr. Wahidin, Kota Blitar. Saya kesini baru dua kali dan sudah nyobain beberapa menunya. Mumpung tadi sore baru kesana dan masih segar dalam ingatan, saya ingin cerita pengalaman selama nongkrong di sana. Kalau ndak segera ditulis khawatir akan lupa.
Fyi aja nih, Janji Jiwa adalah franchise dan cabangnya ada di mana-mana. Setelah sukses buka di kota-kota besar, akhirnya ada crazy rich Blitarian yang meminang Janji Jiwa untuk buka cabang di Blitar. Tiap kali mampir Janji Jiwa, pengunjungnya nggak pernah sepi. Jadi sarang baru anak-anak hits Kota Blitar. Nggak salah deh kalau kesini sekalian buat cuci mata. Hahaha.
Alur pemesanan di sini, pelanggan pesan dulu, bayar, lalu akan dipanggil jika pesanan telah siap. Di sana kamu bisa memilih mau duduk indoor (bebas asap rokok) atau outdoor. Janji Jiwa ini dari luar nampak kecil, aslinya lumayan luas juga lho. Saya pernah mencoba duduk di luar dan di dalam, nyaman semua. Untuk menunya saya nggak sempat foto. Jadi saya cari di internet.
Itu sebagian menunya, di sana nggak cuma jual kopi dan coklat. Mereka menyediakan menu snack seperti kentang goreng, sosis, dan chicken wings. Pertama kali kesana, saya pesan Soy Coffee Latte tanpa es krim. Menarik, pikir saya. Soy Coffee Latte ini bisa jadi alternatif untuk vegetarian dalam menikmati es kopi susu. Cuma ya gitu, kalau kamu enggak suka dengan susu kedelai mungkin akan terasa asing di lidah.
Soy Coffee Latte ini kayaknya baru Janji Jiwa aja deh yang jual di Blitar, saya belum menemukan menu serupa di kafe lain. Menurut saya, rasanya unik gitu. Kayak minum coffee latte, tapi setelah meneguk baru deh terasa susu kedelainya. Pernah minum susu kedelai merek V-Soy kan? Nah, rasanya mirip itu atau jangan-jangan mereka memang pakai itu ya? wqwq.
Saat kesana bersama adik, ia memesan es coklat. Saya ikut incip dong, ternyata lidah saya kurang cocok dengan rasanya. Saya nggak suka yang terlalu manis. Ehe. Lalu sore tadi saya coba memesan Es Kopi Susu.
“Jangan lupa dikocok dulu sebelum minum ya, Kak.” pesan baristanya.
Tegukan pertama, lidah saya menangkap manisnya gula aren. Rasanya okay lah meski bagi saya rada kemanisan dikit. Ehe. Ini ulasan yang sangat subjektif ya, soalnya selera tiap orang berbeda. Jadi jangan terlalu percaya dengan lidah saya. Barangkali bagimu nggak kemanisan dan enak, atau sebaliknya.
Enaknya nongkrong di sini, pertama, lokasinya sangat strategis. Ada di pusat kota gitu lho. Kedua, instagramable jadi cocok untuk menumpang foto produk atau sekadar OOTD. Ketiga, ada menu yang vegetarian friendly. Keempat, enak untuk tempat nggedabrus bareng teman-teman. Ini lho saya tunjukin baik indoor maupun outdoor di Janji Jiwa.
Kalau pendapat personal, Janji Jiwa kurang cocok saya gunakan untuk tempat transit atau duduk berlama-lama di sini. Ehe. Selain lebih ramai, harga menunya lebih mahal dari kedai kopi langganan saya. Wqwq. Tapi bolehlah mampir kesini sesekali.
Update: Outlet Janji Jiwa pamit undur diri dari dunia perkopian Kota Blitar per akhir Juni 2022. ????
Sing Soy emang nggawe VSoy, Mbaak! Pas kita mrono kae aku ndelok mase ngeracik susune nggawe VSoy huhuhuuuuu monangeeees wi susu dele enaaak
Iyaa, enak dan bikin kenyang. Jadi ingin ????