Makan sop dengan rasa yang nggak biasa.
Malam yang dingin paling enak makan yang berkuah dan hangat. Ya nggak? 😀
Tapi apa ya? Mau makan bakso? Bosan. Bakmi godhog? masa makan mi lagi, mi lagi. Soto? duh, warung langganan sudah tutup. Sop? Mmm, boleh juga!
Di Yogyakarta, ada warung yang menyediakan sop dengan cita rasa yang agak beda. Namanya warung Sop Merah. Konon sop merah ini sudah berdiri sejak tahun 90an. Lokasinya ada di Jalan Kolonel Sugiyono, warungnya ada di ujung jalan. Benar-benar ada di pojok tikungan.
Begitu masuk warungnya, kita akan disambut oleh pilihan topping untuk sop merah. Pilihannya mulai dari ceker, paha, dada, sayap, usus hati sampai kepala. Sambil memilih kita disodori piring dengan nomor antrian. Pelayanannya cepat dan ramah banget. Nggak lama setelah duduk, pesanan saya diantar.
Saya mencicipi kuahnya dulu sebelum melahap habis, behh… kuahnya segar! Gurih dan pedas. Rasanya sih mirip sop yang biasa dimasak ibu, bedanya sop ini terasa pedas karena dicampur dengan cabai. Level kepedasan pun bisa request, mau nggak pedas, sedang atau pedas banget, bisa! Kuah semakin berwarna merah pekat, artinya level pedasnya makin tinggi.
Isi dari sop merah yang saya pesan ada telur rebus yeng bentuknya seperti telur ceplok, suwiran daging ayam dan sayur seperti kubis dan wortel lalu ditaburi irisan daun bawang dan seledri. Tidak lupa isinya juga ada topping yang kita pilih. Slrrpppp.. ahhh!
Tekstur sayur dan ayamnya pas, tidak terlalu lembek dan alot. Makan sop merah ini tanpa ditambah kecap rasanya sudah mantap. Menurut saya, menambahkan kecap atau garam atau lainnya malah akan merusah cita rasa aslinya. Ohya, sebenarnya tanpa topping pun isinya cukup banyak lho.
Jujur, saya jatuh cinta sejak pertama kali menyeruput kuah sop merah. Candu!
Kedua foto di atas sebagai bukti bahwa rasanya memang lezat. Setiap kali makan sop merah, kuah hanya tersisa duikiiiitt. 😀
Kiat untuk makan di warung sop merah yakni menghindari jam makan karena meskipun datang pada jam-jam di makan makan siang atau makan malam sudah lewat, tetap saja warung ini ramai pengunjung yang datang dan pergi. Tapi jangan khawatir, pelayannya tanggap, siap membantu untuk mencarikan tempat duduk yang kosong tanpa kita meminta. Sayangnya lahan parkirnya sangat terbatas. 🙁
Kalau ngomongin soal harga, di sini harganya murah kok. Selama ini saya selalu makan berdua, pesan sop merah 1 porsi dengan 2 topping (sayap dan paha) lalu 1 teh tawar panas, totalnya hanya 20ribuan. Apabila ditambah nasi dan 1 gelas teh, hanya habis sekitar 25ribuan. Bukannya kikir banget ya makan berdua pesan 1 porsi aja, tetapi memang 1 porsi dan 1 piring nasi sudah cukup untuk dimakan berdua. Karena kebetulan porsi makan saya sudah tidak terlalu banyak, daripada kekenyangan malah bikin begah dan nggak nyaman.
Setelah cukup kenyang hatipun kembali riang. Kalau ditanya, ingin balik makan di sini lagi atau nggak? Saya akan siap buat balik kesini kapanpun. 😀