Close
Mampir Toko Roti Orion Blitar Bonus Drama
Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira

Mampir Toko Roti Orion Blitar Bonus Drama

Duh, bikin deg-deg an aja!

Pulang dari makan siang mevvah dengan Rosa, saya mampir ke Blitar Square untuk membeli sesuatu. Eh, lihat ini itu, mikir beli ini dan itu apa nggak, bikin nggak terasa kalau waktu saat itu sudah menunjukkan jam 4 sore, di mana saya harus antar Rosa balik ke kantor untuk finger print dan pulang bareng.

“Eh, Ros, mampir Roti Orion yak!” pinta saya.

“Ya deh, Kak, tapi aku tunggu di sini aja ya.”

“Oke deeeh.”

Toko Roti Orion terletak di Jalan Merdeka Kota Blitar, tepatnya di sebelah persis kantor Walikota Blitar. Dulu tokonya sederhana dan vintage banget namun sekitar tahun –entah berapa, kayaknya tahun lalu deh– ada perbaikan dan sekarang interiornya jauh jauh lebih bagus. Begitu mendorong pintu dan melihat isi tokonya, saya langsung seperti familiar dengan tempat ini. Ingatan saya terbang pada salah satu toko jajanan serupa di Yogyakarta. Namanya Toko Roti Trubus.

Roti Orion juga menyediakan jajanan tradisional seperti mendut, nagasari, dan lain-lain. Namun itu bukan signature toko roti tersebut. Menu signature Toko Roti Trubus adalah lumpia, lemper, dan jajan yang dijual tenongan (penjual makanan keliling yang menggendong tenong, semacam wadah yang terbuat dari anyaman bambu), sementara di Toko Roti Orion adalah roti Montor dan roti Sisir. Saya beli kedua roti itu ketika mampir kemarin.

Sebenarnya Roti Orion tidak hanya ada di Blitar, di Solo pun juga ada. Kedua pemilik masih memiliki hubungan keluarga, namun masing-masing punya resep andalan untuk roti-rotinya. Tanpa menyempatkan foto keadaan di dalam toko, saya pun melenggang pergi dan menyusul Rosa yang menunggu di samping motor.

“Eh, Kak… Kok hapeku yang satu nggak ada di saku ya?”

“Masak sih? Coba cek lagi gih. Barangkali di tas.”

“Duh, nggak ada, Kaaaak!”

“Tadi terakhir kali kamu taruh mana?”

“Di saku celana, sekarang nggak ada. Gimana nih, Kak? Hape buat kerja e, banyak data nasabah di situ.”

Kami putar balik menuju Toko Roti Orion. Namun handphone Rosa tak terlihat, saya sempat suudzon pada tukang parkir yang sempat menghampiri Rosa untuk menggeser motor kami.

“Kita balik ke Blitos aja yuk, Kak!” kata Rosa dengan nada penuh harap.

Tanpa ba-bi-bu lagi kami kembali ke Blitos. Rosa mulai kalang kabut karena panik. Ia bergegas, langkahnya lebar-lebar seolah sedang mengejar sesuatu. Saya tertinggal di belakang. Saya menyusulnya di booth Pok pok.

“Tadi ada yang telepon, mau saya angkat tapi nggak berani. Ini saya charge hapenya, Mbak.” tutur pramusaji Pokpok.

“Ya Allah… Alhamdulillaaaaah!” seru Rosa girang.

“Kalau punya handphone banyak tuh jangan diotang ating gitu ta lah! Taruh dalam satu wadah gitu lho!” omel saya.

Rosa hanya nyengir dan menenangkan diri saking terharunya. Ia beberapa kali mengucap terima kasih pada Mbak-mbak PokPok karena telah menyimpan handphonenya yang ketinggalan saat kami beli. Tak ada rasa gemes, yang ada saya ikut merasa tenang. Masih rejeki Rosa, pikir saya. Apapun bila memang miliknya, maka sejauh apapun perginya akan kembali pada pemiliknya. Yang jelas Rosa nggak pusing lagi kehilangan data-data kerjaannya yang tersimpan dalam handphone keduanya. Saya ikut lega.

Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira
Ekspresi si Rosa sesaat sebelum handphonenya raib, ketinggalan entah di mana. Dokumen pribadi Rizky Almira

Sesampainya di rumah, saya sudah nggak sabar buat cobain makan Roti Orion. Sudah lumayan lama nih saya nggak makan roti legend ini. Mungkin terakhir kali makan ini saat masih duduk di bangku kuliah. Saya lupa.

 

Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira
Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira

Pertama, saya incip roti sisirnya. Ada 4 lapis roti sisir, ciri khasnya adalah ada olesan mentega di atas roti yang telah diiris jadi 4 bagian. Tentu rasanya dominan manis. Rasanya kayak roti sisir pada umumnya namun teksturnya lebih tebal dan lembut dan nggak terlalu berminyak.

 

Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira
Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira

Kedua, roti montor. Bila kamu pernah main ke pasar malam lalu ada penjual donat, terang bulan, dan martabak, pasti melihat roti goreng juga. Nah, roti montor itu ya roti goreng itu. Bentuknya mirip Baguette namun lebih pendek dan teksturnya lebih lembut dengan rasa dominan manis. Saya menemukan sensasi crunchy saat menggigit bagian pinggiran rotinya meski rotinya sudah dalam keadaan dingin. Bagian dalamnya nggak terlalu lembut juga nggak terlalu keras. Pas lah.

 

Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira
Beli roti sisir dan montor di Toko Roti Orion. Dokumen pribadi Rizky Almira

Kedua roti ini sangat cocok buat teman ngopi atau ngeteh di sore hari. Bagi saya yang tidak suka yang manis-manis, masih bisa kok makan roti ini dengan porsi yang secukupnya. Satu bungkus roti sisir harganya sekitar Rp 17ribu, sedangkan roti montor harganya Rp 4,5ribu per bungkus. Kalau kesana lagi, saya akan beli roti montor beberapa bungkus untuk teman ngopi di kafenya. Ohya, kayaknya belum ada setahun ini roti Orion membuka kedai kopi juga. Boleh tuh mampir ketika main ke Kota Blitar!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *