Mumpung lewat Salatiga, jangan lupa mampir ke kedai kopi yang tidak biasa.
“Eh, kita nanti mampir ke Langit Senja di Salatiga yuk!” ajak Mbak Mel.
“Aku mah ayok-ayok aja, mbak. Mayan kan kameraku terpakai nanti.” jawab saya tidak kalah antusias.
Setengah ingat, setengah lupa, Mbak Mel mengandalkan instingnya untuk memandu saya yang sedang nyetir. Baterai hapenya mau habis, terpaksa harus irit daya. Ohya, kami nggak berdua tetapi bertiga, ada Mbak Jay di kursi belakang. Jangan dilupakan, nanti dia ngambek. Wqwq. Jalanan makin lama makin sempit, berkelok, dan menanjak.
Langit senja bukan sebuah bukit yang ramai dengan pemuda-pemudi haus hiburan matahari terbenam. Itu adalah sebuah kedai kopi yang lokasinya ada di Bumi Kayom, resort di Salatiga Provinsi Jawa Tengah.
Saya langsung suka dengan Langit Senja sejak pertama kali menginjakkan kaki di parkiran. Lokasinya yang nggak di tengah kota bikin suasana nggak bising. Cuma pas kesini tuh ramai banget karena saat itu hari Minggu. Iya, kami kesana sekitar semingguan yang lalu.
“Tuh kan bener, enak kan tempatnya?” tegas Mbak Mel.
Saya hanya mengangguk sambil mengamati sekitar. Langit senja ini tempatnya cukup luas. Konsepnya sangat unik, memakai konsep industrial. Area bar dikelilingi area outdoor dengan disekat dinding dan beratap kaca.
Area bar sangat menyenangkan karena terbuka. Saya bisa menyaksikan barista meracik minuman dengan leluasa. Ada pula cold brew berukuran nggak biasa dan sedang dipajang di meja bar.
Bagi saya itu menarik, jarang saya lihat di kedai-kedai kopi lain yang pernah saya singgahi. Area kedai terbagi menjadi dua, outdoor dan indoor. Spot favorit Mbak Mel adalah di balkon terbawah dan di sana ada kursi malas yang enak buat santai sambil mimik kopi.
Sayangnya, usai memesan kopi dan pas menuju spot favorit Mbak Mel eh udah ditempatin orang. Tips pas kesini jika berdua atau lebih, harus ada salah satu yang ngebooking tempat duduk, lainnya pesan minuman dan makanan. Biar kamu nggak mengalami kejadian kayak kami.
Ada satu kejadian yang bagi saya kurang menyenangkan pas pesan kopi di sini. Jadi begini ceritanya, saya tuh pengin es kopi susu tetapi nggak tau es kopi susu apa yang recommended. Ya wajar saja kalau saya bingung, biasanya kan di kedai kopi tuh es kopi susu itu beragam.
“Mbak, di sini yang recommended apa ya?” tanya saya pada mbak kasir.
“Sebentar, Kak, antriannya belum selesai.” jawab mbak kasir dengan muka yang kurang ramah.
Wtf. Saya langsung rada sebal sih dengan sikap mbak kasirnya. Okay, lanjut ya. Akhirnya saya memesan Uncle ‘Kopi Susu’ Shake. Sementara Mbak Mel pesan Red Velvet something –saya lupa apa namanya– dan Mbak Jay pesan nggg… lha kok lupa juga. Hahaha.
Kami melangkah dengan kuyu menuju meja yang masih kosong. Tempat yang kami pilih menghadap ke taman bermain milik Bumi Kayom. Lumayan lah buat santai. Di hadapan kami terhampar rerumputan hijau dengan pepohonan besar menyembul di sela tanah. Di salah satu sudut tersedia ayunan, bean bag, dan lahan parkir tamu Bumi Kayom.
“Lebih enak lagi kesini pas weekday, Kik. Suasananya sepi dan benar-benar enak.” terang Mbak Mel.
Saya auto membayangkan sedang selonjoran di salah satu kursi malas yang berjejer di balkon Langit Senja. Enak banget buat melamun, baca buku, atau ketak-ketik. Meskipun suasana saat itu bising seperti banyak lebah yang nggak berhenti mendengung, saya masih bisa mendengarkan serangga bersaut-sautan. Damai sekali, apalagi pas weekdays ya? 😀
Rasa Uncle ‘Kopi Susu’ Shake yang saya pesan ini rasanya lumayan. Hanya saja rasa susu lebih dominan daripada kopinya. Padahal saya tuh berniat ngopi biar nggak ngantuk selama nyetir ke Yogyakarta.
“Mm.. Enak kok punya kamu, Kik. Manisnya pas kok ini. Cuma ya gitu, susunya kerasa banget.” ujar Mbak Mel setelah incip minuman saya.
Mbak Mel ternyata juga pesan aci goreng alias cireng. Saya ikut nyomot satu persatu mumpung masih hangat.
“Cireng tuh rasanya kayak geblek, makanan khas Wonosobo ya.” kata saya.
“Oh iya bener..” Mbak Mel membenarkan kata-kata saya.
Cireng dimakan dengan sambal kecap. Sedangkan geblek menjadi teman santap mie ongklok khas Wonosobo. Sama-sama enak dimakan ketika masih hangat karena belum alot. Ya begitu lah, obrolan kami ngalor ngidul bahas yang ringan seperti kuliner lokal sampai ke hal serius seperti kehidupan yang sangat pribadi.
Well, Langit Senja ini cocok untuk duduk santai-ngopi berdua atau ramai-ramai. Rekomendasi tempat untuk me time atau kencan untuk area Salatiga dan sekitarnya. Kalau waktunya tepat, bisa menikmati live music juga lho. Hihi. Pengin deh kesini pas weekdays gitu. 😀
uenak ngono kayae tempateee
Banget, Ver. Sayang e adoh bianget ????