Praktis, bisa dibawa kemana-mana. Bye mata kering!
Saya paling betah kalau di depan laptop berjam-jam. Sejak kuliah semisal punya waktu luang pasti deh surfing di internet. Kadang baca-baca blog orang, kepo di forum KasKus yang bahas topik tertentu. Seringnya sih melakukan kegiatan unfaedah.
Gara-gara doyan banget online, saya sampai punya cita-cita untuk bekerja di KasKus atau BukaLapak. Tujuannya biar semakin totalitas gitu terjun ke dunia per-online-an. Eh, nggak tahunya setelah nganggur dan cuma mengandalkan jualan awul-awul (pakaian bekas import) selama 1 tahunan, saya dapat panggilan interview di Yogyakarta.
Singkat cerita, saya diterima di perusahaan rintisan atau istilah kerennya StartUp bernama JavaSign sebagai content writer. Awalnya lowongan pekerjaan itu untuk mengisi posisi admin online, gara-gara saya punya blog jadi diarahkan untuk mengisi posisi content writer yang notabene saya belum punya pengalaman apapun di bidang itu.
Saya belajar mulai dari nol. Sekitar 3 bulan, saya kena PHK lalu pindah ke Kulina.id dan bekerja sekitar 3 tahunan sebelum saya memutuskan kembali pulang ke Jawa Timur. Hingga saat ini, saya masih demen banget berlama-lama duduk di depan laptop. Mulai dari kepo linimasa media sosial, menulis blog, ngurusin lapak online, iseng belajar visual desain.
Selama kurun waktu itu nggak jarang ngrasa mata sepet banget. Bermula dari mata pegel, lalu saya diamkan eh lha kok mata perih. Rasanya mata kayak gatal itu, pengin dikucek terus padahal kan kurang baik. Khawatirnya organ mata jadi terluka. Pernah tuh ketika masih bekerja di Kulina.id, saya punya keluhan soal mata.
Saya pun periksa di Rumah Sakit Mata YAP, Yogyakarta. Gara-garanya teman saya nyeletuk mata saya besar sebelah ketika sedang melek. Wah, saya panik dong. Begitu akhir pekan langsung deh bikin janji untuk periksa mata di RS Mata YAP.
Setelah dicek oleh dokter spesialis mata, rupanya tidak ada penambahan atau pengurangan minus dan silinder pada kedua mata saya. Syukur banget, belum ditemukan suatu hal yang serius. Mata kering lah yang menyebabkan mata saya besar sebelah ketika melek. Ibarat mesin kendaraan, mata saya ini kurang pelumas. Ya, nggak heran sih. Mata lelah karena saya suka berlama-lama menatap layar monitor, ditambah dengan terpapar dinginnya udara dari AC.
Sejak saat itu lah saya rajin untuk meneteskan obat tetes mata sebagai pelumas untuk mata kering. Kamu harus tahu bahwa mata sepet, pegel, perih adalah gejala mata kering. Setelah mencoba beberapa produk tetes mata, saya jatuh hati pada Insto Dry Eyes. Solusi terbaik untuk mata kering. Kenapa saya pilih untuk pakai produk ini?
Mengandung bahan aktif yang dapat mengatasi kekeringan pada mata dan dapat digunakan sebagai pelumas pada mata seperti air mata. Bisa untuk mengatasi gejala kekeringan pada mata, meringankan iritasi mata, dan pada kemasan tercantum kalau obat tetes ini juga digunakan sebagai pelumas pada mata palsu lho. Selain itu Insto Dry Eyes ini memiliki bahan aktif yang dapat membunuh bakteri. Amazing!
Di Blitar nggak semua apotek menjual produk ini. Awalnya saya sangat susah mencari apotek mana yang menyediakan Insto Dry Eyes. Berkat jiwa ngeyel –dan nggak mau menyerah begitu aja– pun akhirnya saya menemukannya di Apotek Kimia Farma Jalan Veteran Kota Blitar.
Saya beli yang ukuran 7,5 mL dengan harga 13ribu sekian. Ya anggap saja harganya itu Rp 14ribu. Cara penggunaannya cukup teteskan pada setiap mata 1-2 tetes, 3x sehari sudah cukup kok. Bentuknya mini jadi praktis untuk dibawa kemanapun. Bila mulai merasakan gejala mata kering, cusss… ambil dan segera teteskan.
Mata adalah investasi paling berharga. 🙂
aku mau ikutan tapi males nulisnya minta ampun hikss
Hayo hayo ikutan juga. Ramaikannn